Surah Al-Alaq ayat 1. Iqra bismirobbikkalladzii khalaq
Iqra di dalam bahasa Al-Qur'an atau arab memiliki beberapa arti, antara lain "Lafadzkanlah (Lafadzkan di sini mencakup juga memasukkan ke dalam memori atau ingatan); Bacalah; Hafalkanlah."
Jadi amatlah salah bila anda mengkritiknya hanya berdasarkan interpretasi dalam bahasa Indonesia. Apabila anda ingin mencari kebenaran dari suatu ayat Al-Qur'an salah satu caranya adalah anda harus membaca dan memahami tulisan arabnya yang tertulis di atas intepretasi yang berbahasa Indonesia. Bukankah Al-Qur'an yang anda baca ada huruf-huruf arabnya? Nah.....yang benar adalah yang berhuruf-huruf arab itu.
Tentunya bila anda ingin memahaminya anda harus mempelajari sastra arab terlebih dahulu, Karena bahasa arab itu terdapat juga present tense, past tense, future tense, feminin dan maskulin suatu kata. Bahkan penambahan tanda huruf atau satu huruf saja bisa menambah arti atau membedakan arti suatu kata. Jadi terlalu tergesa-gesa jika anda berkata jika intepretasinya salah berarti Al-Qur'an yang salah. Itu adalah suatu kebodohan dari diri anda yang tidak mau mencari kebenaran dari suatu ayat melalui teks aslinya.
Intepretasi bisa saja salah, tetapi bukan berarti Al-Qur'an yang salah. Hanya manusialah yang ketika melakukan intepretasi tersebut tidak mengerti, atau tidak memiliki cukup ilmu di dalam memahami ayat yang dimaksud, termasuk ilmu dalam sastra arab.
Perintah "Iqra" ketika nabi Muhammad SAW menerima wahyu, memiliki arti "Lafadzkanlah". Mengapa? Karena Al-Qur'an tidak diturunkan dalam bentuk tulisan atau lembaran kertas. Tetapi wahyu ini disampaikan oleh Malaikat Jibril melalui kata-kata yang tersusun menjadi kalimat yang berupa suara.
Jadi ketika malaikat memaksa nabi sampai 3 kali itu adalah sebuah paksaan untuk melafadzkan ayat Al-Qur'an, kemudian memasukkan ke dalam memorinya atau mengingatnya. Mengapa demikian, sedangkan Rasulullah ragu apa ia bisa melakukannya sedangkan beliau adalah seorang Umiiy yang tidak bisa membaca dan menulis. Tentunya ini semua dikarenakan Malaikat tahu bahwa Rasulullah memiliki intelektualitas dan daya ingat yang tinggi, yang itu semua adalah anugerah dari Allah SWT.
Tetapi di dalam bahasa Indonesia dan Inggris, Iqra diintepretasikan dengan kata "Bacalah'. Kata "Bacalah" pantas digunakan bagi kita saat ini, yaitu orang-orang yang membaca Al-Qur'an dalam bentuk Mushaf, lembaran kertas yang tersusun dalam bentuk buku atau kitab seperti yang kita baca saat ini.
Jadi anda jangan salah mengira atau rancu dan bias di dalam menerimanya, karena satu kata dalam ayat Al-Qur'an dapat memiliki beberapa makna.
KESIMPULAN
* Pada konteks ketika ayat tersebut diturunkan kepada Rasulullah, malaikat Jibril menyampaikannya berupa kata-kata atau kalimat yang bukan dalam bentuk tulisan.
Sehingga Arti yang tepat bagi kata Iqra pada konteks tersebut adalah "Lafadzkanlah."
*Tetapi saat kita membaca Al-Qur'an yang dalam bentuk saat ini ( dalam bentuk tulisan) maka Iqra dapat diartikan dengan "Bacalah".
Mengapa demikian???? Karena Allah di dalam Al-Qur'an memerintahkan manusia untuk berfikir, tentang hakikat hidup melalui tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada dalam diri manusia, maupun lingkungan sekitarnya.
Jika seorang muslim itu tidak mau berfikir demikian, maka yang salah bukan Al-Qur'annya tetapi muslim tersebutlah yang bodoh karena tidak mau berfikir seperti yang diperintahkan Allah dalam Al-Qur'an.
Demikian semoga anda menjadi Faham.
Saya menantang bagi anda-anda yang Kristen, coba tanyakan kepada pastur-pastur atau pendeta-pendeta anda, mengapa di dalam Injil atau bible tidak disertakan teks aslinya????? Itu adalah suatu tanda tanya besar. Mengapa demikian???? Apa ada kebenaran yang disembunyikan??? Bila tidak disembunyikan tentulah akan disertakan teks aslinya dalam bahasa Hebrew. Karena seringkali intepretasi bisa saja salah. Tetapi bila ingin mencari kebenarannya kita bisa membacanya melalui rujukan dalam bahasa aslinya. Mengapa itu tidak dilakukan dalam bahasa Hebrew pada kitab suci kalian????? Apakah kalian takut???
Apakah orang-orang di Vatikan takut bila disertakan teks aslinya maka para pengikut-pengikut Kristen yang sekarang akan tahu bahwa kitabnya banyak yang sudah direkayasa??????? Cobalah anda mencari tahu, jangan hanya menghujat Islam dan Al-Qur'an. Karena di dalam Injil kalian banyak sekali ketimpangan, pemalsuan dan kebohongan. Tidak salah jika orang-orang Barat banyak yang meninggalkan Gereja karena semakin mereka mempelajari Injil maka akan semakin jelas dan nampak bahwa banyak ayat-ayat yang direkayasa, dihapus atau ditambah-tambahkan.
Saya juga menantang anda untuk mengumpulkan injil-injil yang terdahulu. Cobalah untuk mencari dan mengkoleksi injil-injil yang usianya sudah tua. Pastilah anda akan menemukan, beberapa ayat yang anda baca pada injil terdahulu sudah dihapuskan atau ditambah-tambahkan pada injil yang sekarang anda pegang. Cobalah untuk mencari kebenaran!!!! Jangan hanya dicekoki oleh ajaran bias dan dogma-dogma yang disampaikan oleh pendeta-pendeta dan pastur-pastur kalian.
Jika kalian takut melakukannya, maka sebetulnya roh gelap itu ada di dalam diri kalian.